Surabaya –Dengan pertumbuhan industri kuliner yang sangat pesat dalam beberapa tahun belakangan ini baik dari kaki lima hingga di hotel, restaurant, kafe dan katering (horeka).
Para Pengusaha makanan dan minuman (mamin) menggangap kawasan wilayah Indonesia Timur sebagai lahan potensial bagi industri kuliner.
Ketua Indonesia Chef Association (ICA) Badan Pengurus Daerah Jawa Timur yakni Chef Fahriansyah menyatakan bahwa industri kuliner dan pariwisata di wilayah Jawa Timur dalam 10 tahun terakhir ini mengalami perkembangan pesat.
Dalam acara konferensi pers di Grand Convex Surabaya, Senin (17/06/2019) kemarin Chef Fahriansyah juga menambahkan bahwa dalam momen even besar seperti East Food & East Pack 2019 yang akan dilaksanakan pada selama 4 hari dari tanggal 20 – 23 Juni 2019 ini akan mengangkat salah satu bahan lokal untuk diperkenalkan dimata International sebagai salah satu bahan yang bisa dikreasikan untuk menjadi sajian yang istimewa serta berkelas.
“Ditahun ini kami akan mengangkat tema ikan belut yang hanya dikenal sebagai makanan lokal rakyat Indonesia untuk dikreasikan dan dikemas semenarik mungkin. Jenis ikan belut ini tidak hanya nikmat rasanya, namun juga mempunyai nilai gizi yang tinggi bagi tubuh” ungkapnya pada saat press conference di Grand Convex Surabaya Senin (17/06/2019).
Tidak hanya itu Chef Fahriansyah juga menambahkan bahwa perkembangan jaman sudah mulai modern seperti halnya perkembangan kuliner. Beberapa tahun belakangan ini perkembangan tersebut dijajah oleh kuliner dari luar negeri. Padahal menu Indonesia juga mempunyai beragam resep tradisional yang tidak kalah bersaing dengan kuliner dari dunia luar. Di pameran kali ini ialah waktu yang tepat untuk menjadikan bahan lokal sebagai ajang memperkenalkan pada dunia akan masakan Indonesia tentunya juga dengan menggunakan bahan-bahan lokalnya. *LZ/Ayu